kehatimesangatsuwi.org

kehatimesangatsuwi

Catalogue / Fauna / Flora 

Merremia hederacea

(Burm.f.) Hallier f.

 

Convolvulaceae
Nama
: –
Deskripsi : Herba atau liana, melilit atau melata; bagian aksilar sering berbenjolan kecil. Batang gundul atau memisai jarang, pada buku-buku terkadang muncul akar. Tangkai daun panjang, ca. 5 cm, gundul atau berambut balig halus. Daun tunggal, menerna, berseling; helaian menjantung-membundar telur, semi gundul atau berambut balig pendek-jarang; pangkal daun menjatung atau menjantung-melebar; ujung daun meruncing; tepi daun mengutuh, beringgitan tidak beraturan, atau bercuping-3. Perbungaan malai, memayung, berbunga tunggal, atau berbunga sedikit atau banyak. Bunga biseksual; daun gagang luruh lebih awal, membundar telur sungsang-menyempit, tangkai bunga 2−5 mm; daun kelopak membundar telur sungsang sampai menyudip atau melonjong; mahkota bunga kuning, berbentuk lonceng; bagian luar gundul, bagian dalam memasai di bagian dasarnya. Benang sari panjangnya sama dengan mahkota; tangkai benang sari memasai di bagian pangkalnya, kepala sari putih-kekuningan pucat. Bakal buah bulat, gundul; kepala putik bulat. Buah kapsul, bulat pipih atau kerucut-melebar. Biji bulat bersudut-2.
Ekologi :Persebaran alami dari kawasan Tropis dan Subtropis dunia lama sampai ke wilayah pasifik, termasuk wilayah biogeografi flora malesia. Di Kalimantan Timur tumbuh pada lahan basah Mesangat, lahan basah Suwi, ditemukan di seluruh hutan sekunder dan primer di seluruh daratan Kalimantan. Pada umumnya tumbuh pada ekosistem dataran rendah, memanjat pada tumbuhan inang yang ada di sekitarnya. Tumbuh pada areal terbuka seperti tepi sungai, tepi jalan, tepi rawa atau areal yang memiliki tegakan vegetasi yang tidak terlalu rapat.
Kegunaan : Bunga berpotensi sebagai sumber pakan primata pemakan daun. Referensi: Fang & Staples, 1995. 

en_USEnglish
Legal Status
Law No. 5 of 1990 Concerning the Conservation of Biological Resources and their Ecosystems
Minister of Environment and Forestry Regulation No. P.106/MENLHK/SETJEN/KUM.1/12/2018 Regarding Protected Plant and Animal Species
IUCN Red List Status
The International Union for Conservation of Nature (IUCN), or in Indonesian, Serikat Internasional Untuk Pelestarian Alam, makes decisions to determine the conservation status of a species or plant. The current categories of the IUCN Red List criteria include extinct (EX), extinct in the wild (EW), critically endangered (CR), endangered (EN), vulnerable (VU), near threatened (NT), least concern (LC), data deficient (DD), and not evaluated (NE).
The CITES List Status
CITES (Convention on International Trade in Endangered Species) , aims to restrict countries from trading protected flora and fauna or those with extremely limited numbers. The CITES status consists of appendices (attachments) numbered I-III. Appendix I is a list of flora and fauna that absolutely cannot be traded because they are critically endangered. Appendix II is a list of flora and fauna that can be traded, but their numbers are limited. Meanwhile, Appendix III is a list of flora and fauna that can be traded because they are abundant in one country but limited in another.
Click Here
Endemic Status
"Endemic species" can be defined as species that naturally and exclusively inhabit and highly adapt to a specific geographical area. Based on the size and boundaries of their territory, this status includes Endemic (E) and Non-Endemic (NE).
Click Here
Previous slide
Next slide

Swipe to continue reading