kehatimesangatsuwi.org

kehatimesangatsuwi

Katalog / Fauna / Flora 

Lasia spinosa

(L.) Thwaites.

 

Araceae
Nama
: –
Deskripsi : Herba, tinggi batang dapat mencapai 2 m, batang menjalar berupa stolon, batang beruas dan diselimut duri-duri yang keras. Daun tunggal, meroset, menjangat; tangkai daun panjangnya sekitar 30 cm atau lebih, kaku, berduri, atau terkadang gundul; helaian daun banyak variasi bentuk, menombak atau memata panah, terkadang bercuping sangat dalam; pada daun tunggal tepi rata ujung daunnya meruncing; pertulangan daun utama (primer) 2−4, permukaan daun gundul, hijau terang. Perbungaan tongkol; panjang tangkai perbungaan sekitar 30 cm atau lebih, berduri; seludang jingga kusam sampai merah gelap di bagian luarnya, bagian dalamnya kuning kusam atau sangat jarang merah tua. Tangkai tongkol tidak jelas, tongkol silindris. Tenda bunga melonjong, ujung segitiga melengkung. Benang sari pendek, sekitar 1 mm. Bakal buah bulat telur. Buah semu, melekat pada tongkol, padat. Biji bulat telur-menjantung.
Ekologi : Persebaran alami di wilayah Asia Tropis dan Subtropis, termasuk di Indonesia (Sumatra, Jawa, Kalimantan, Maluku, dan Papua). Pada umumnya tumbuh pada habitat ekosistem rawa (lahan basah Mesangat−Suwi), hutan riparian, dan hutan ekosistem estuari dengan substrat lumpur.
Kegunaan : Jenis ini berpotensi dimanfaatkan sebagai tanaman hias. Referensi: Li et al., 2010.

id_IDBahasa Indonesia
Status Undang - Undang
- Undang-undang No.5 Tahun 1990 Tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya
- Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. P.106/MENLHK/SETJEN/KUM.1/12/2018 Tentang Jenis Tumbuhan dan Satwa yang Dilindungi
Status Daftar Merah IUCN
International Union for Conservation of Nature (IUCN) atau dalam bahasa Indonesia adalah Serikat Internasional Untuk Pelestarian Alam. Serikat ini mengambil keputusan untuk menentukan status konservasi suatu satwa atau tumbuhan. Kategori kriteria daftar merah IUCN saat ini meliputi extinct/punah (EX), extinct in the wild/punah di alam liar (EW), critically endangered/kritis (CR), endangered/genting (EN), vulnerable/rentan (VU), near threatened/hampir terancam (NT), least concern/berisiko rendah (LC), data deficient/informasi kurang (DD), dan not evaluated/belum dievaluasi (NE).
Status Daftar CITES
CITES (Convention on International Trade of Endangered Species) atau dalam bahasa Indonesia adalah Konvensi Perdagangan Internasional Spesies Fauna dan Flora Liar yang Terancam Punah. Cites bertujuan untuk membatasi negara-negara melakukan perdagangan flora-fauna yang dilindungi atau karena jumlahnya sangat terbatas. Status CITES berupa appendix (lampiran) nomor I-III. Appendix I adalah daftar flora-fauna yang benar-benar tidak boleh diperdagangkan karena sudah terancam punah. Lalu Appendix II merupakan daftar flora dan fauna yang boleh diperdagangkan tetapi jumlahnya terbatas. Sementara appendix III adalah daftar flora dan fauna yang boleh diperdagangkan karena jumlahnya melimpah di suatu negara akan tetapi terbatas di negara lain.
Click Here
Status Endemik
Spesies endemik dapat didefinisikan sebagai spesies yang hidup secara alami dan eksklusif, serta sangat beradaptasi dengan wilayah geografis tertentu. Berdasarkan ukuran dan batasan wilayahnya. Status ini meliputi Endemik (E) dan Non Endemik (NE).
Click Here
Previous slide
Next slide

Geser untuk lanjut membaca