Garcinia parvifolia
(Miq.) Miq.
Clusciaceae
Nama : Asam Kendis (Kutai); Kandis.
Deskripsi : Pohon, berukuran sedang, tinggi berkisar 30−35 m, diameter batang dapat mencapai 20−25 cm. Batang bergetah putih sampai kuning; kulit batang kecoklatan. Daun tunggal, berhadapan, gundul, menjangat; jorong-lonjong, hijau tua-hijau terang; pertulangan daun menyirip, tidak mencolok. Perbungaan tunggal, aksiler. Bunga putih sampai kuning, bakal buah beruang 8. Buah buni-berdaging, bulat, kulit buah bergetah putih-kekuningan, hijau ketika muda, kuning-jingga-merah ketika masak. Biji berjumlah 1−8 butir, besalut biji, putih, rasa asam jika dimakan.
Ekologi : Persebaran alami dari wilayah Thailand, Semanjung Malaysia, Sumatra, Jawa, Kalimantan, Filipina, Sulawesi, Maluku, dan Papua Nugini. Di Kalimantan Timur: lahan basah Mesangat, lahan basah Suwi, ditemukan di seluruh hutan sekunder dan primer di seluruh daratan Kalimantan. Pada umumnya tumbuh pada hutan dipterokarpa campuran, hutan lahan basah (rawa atau rawa gambut) termasuk hutan riparian dan tepi sungai. Tumbuhan di dataran rendah, kadang pada perbukitan dan punggung bukit di tanah pasiran sampai tanah batuan kapur.
Kegunaan : Buah secara etnobotani, buah kering diolah menjadi bahan pelengkapan bumbu masakan atau rempah. Kulit batang biasanya dimanfaatkan untuk campuran air nira dalam proses penyadapan air nira aren. Referensi: Kessler & Sidiyasa, 1994.