kehatimesangatsuwi.org

kehatimesangatsuwi

Katalog / Fauna / Flora 

Ficus racemosa

L.

 

Moraceae
Nama
: Ara.
Deskripsi : Pohon, mencapai tinggi 30 m, kadang berbanir kecil, perdu; getah putih susu, krim, atau hampir jambon. Daun semi-menjangat, tersusun spiral (atau semi-berseling berderet-2); panjang tangkai daun 1.5−7 cm, semi-gundul atau berambut baliq halus, epidermis mengelupas; helai daun lonjong sampai melanset, atau semi-membundar telur sungsang; pangkal daun membaji sampai membundar atau semi-menjantung; ujung daun semi-melancip atau semi-meruncing; tepi daun mengutuh atau rata, kadang-kadang bergigi tidak teratur atau semi-bercuping; permukaan daun atas dan bawah meroma-jarang dan menggundul atau berambut balig halus pada tulang daun utama dan anak tulang daun utama di bagian bawah daun, halus, pertulangan daun lateral berjumlah 4-12 pasang, urat daun menangga, pada ketiak antara anak tulang daun lateral bagian bawah terdapat kelenjar lilin, seringkali tidak mencolok; daun penumpu ada, berambut balig halus sampai menggimbal, semi-berkanjang atau lekas luruh. Perbungaan periuk, muncul di batang, bergelombol, panjang mencapai ± 25 cm, sering bercabang, pada cabang yang tua dan berdaun sedikit sampai ke batang; tangkai bunga 0.3−1.2 cm; daun gagang bawah berjumlah 3, panjang 1−2 mm, berkanjang; dasar bunga semi-bulat sampai menavokad (buah longkah atau semu), diameter buha kering 1.5−3 cm, 3−5 saat masih segar, berambut balig halus, tanpa daun penumpu lateral, jambon sampai keunguan atau jingga saat matang, ujung buah rata sampai agak cembung, ostiol berdiameter ± 3 mm, mencolok, rambut-rambut internal tidak ada.
Ekologi : Persebaran alami di Australia, Cina bagian Selatan, Indonesia (Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sunda Kecil, Sulawesi, Papua) Myanmar, Papua Nugini, Semenanjung Malaysia, Sri Lanka, dan Thailand. Pada umumnya tumbuh pada hutan primer dan sekunder termasuk hutan dataran rendah (hutan riparian, hutan lahan basah). Di Kalimantan Timur tersebar hampir di seluruh daratan diantaranya di lahan basah Mesangat dan Suwi. Referensi: Kochummen & Go, 2000; Berg & Corner, 2005.
Kegunaan : –

id_IDBahasa Indonesia
Status Undang - Undang
- Undang-undang No.5 Tahun 1990 Tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya
- Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. P.106/MENLHK/SETJEN/KUM.1/12/2018 Tentang Jenis Tumbuhan dan Satwa yang Dilindungi
Status Daftar Merah IUCN
International Union for Conservation of Nature (IUCN) atau dalam bahasa Indonesia adalah Serikat Internasional Untuk Pelestarian Alam. Serikat ini mengambil keputusan untuk menentukan status konservasi suatu satwa atau tumbuhan. Kategori kriteria daftar merah IUCN saat ini meliputi extinct/punah (EX), extinct in the wild/punah di alam liar (EW), critically endangered/kritis (CR), endangered/genting (EN), vulnerable/rentan (VU), near threatened/hampir terancam (NT), least concern/berisiko rendah (LC), data deficient/informasi kurang (DD), dan not evaluated/belum dievaluasi (NE).
Status Daftar CITES
CITES (Convention on International Trade of Endangered Species) atau dalam bahasa Indonesia adalah Konvensi Perdagangan Internasional Spesies Fauna dan Flora Liar yang Terancam Punah. Cites bertujuan untuk membatasi negara-negara melakukan perdagangan flora-fauna yang dilindungi atau karena jumlahnya sangat terbatas. Status CITES berupa appendix (lampiran) nomor I-III. Appendix I adalah daftar flora-fauna yang benar-benar tidak boleh diperdagangkan karena sudah terancam punah. Lalu Appendix II merupakan daftar flora dan fauna yang boleh diperdagangkan tetapi jumlahnya terbatas. Sementara appendix III adalah daftar flora dan fauna yang boleh diperdagangkan karena jumlahnya melimpah di suatu negara akan tetapi terbatas di negara lain.
Click Here
Status Endemik
Spesies endemik dapat didefinisikan sebagai spesies yang hidup secara alami dan eksklusif, serta sangat beradaptasi dengan wilayah geografis tertentu. Berdasarkan ukuran dan batasan wilayahnya. Status ini meliputi Endemik (E) dan Non Endemik (NE).
Click Here
Previous slide
Next slide

Geser untuk lanjut membaca