Carallia calophylloidea
Ding Hou
Rhizophoraceae
Nama : Kerakeang.
Deskripsi : Perdu, kadang berupa pohon. Kulit batang coklat tua, licin pada ujung ranting, ranting muda ruas dan buku-buku terlihat jelas. Daun penumpu ada, panjangnya 7−10 mm. Daun tunggal, menjangat, tipis, berhadapan; tangkai daun pendek sekitar 1−1.5 cm, kecoklatan terang; helai daun menjorong sampai melonjong; pangkal daun membaji sampai membundar; ujung daun meruncing dengan sedikit bagian lancip di ujungnya; tepi daun mengutuh; permukaan atas daun mengkilap, gundul atau licin, kusam di kedua sisi permukaan; tulang daun utama jelas, kecoklatan sampai memudar saat tua; pertulangan daun lateral menyirip, tenggelam, jumlahnya banyak. Perbungaan berbatas, malai, percabangan dikotom, aksiler. Bunga biseksual; daun gagang dan daun gantilan berjumlah 2 atau 3 helai, bersatu di bagian dasar membentuk cawan, bagian ujung bebas, membundar telur, meruncing. Kelopak berjumlah 5−7 helai, melanset; daun mahkota membundar telur sungsang sampai menyundip, terkerkah. Dasar bunga tebal-berdaging; tangkai benang sari mendabus, pipih; kepala sari merembang; bakal buah bersel-1, bakal biji 10−12; kepala putik mencakram (discoid), beralur dan bercuping samar-samar. Buah buni, bulat telur sungsang, hijau zaitun sampai merah gelap saat masak, permukaan halus, sedikit bercuping samar, biji 1. Biji mengginjal, hitam, aerolate.
Ekologi : Persebaran alami di pulai Kalimantan (endemik) tersebar di Kalimantan Barat dan Kalimantan Timur. Pada umumnya di lahan basah Mesangat−Suwi tumbuh di habitat hutan riparian.
Kegunaan : Buah masak dapat dimakan rasanya manis sedikit asam. Referensi: Hou, 1958.