kehatimesangatsuwi.org

kehatimesangatsuwi

Katalog / Fauna / Flora 

Alpinia malaccensis

(Burm.f.) Roscoe

 

Zingiberaceae
Nama
: Buah Lemas (Kutai Bonngan); Petete.
Deskripsi : Herba. Rimpang bercabang di dalam tanah atau substrat, batang semu tegak, kehijauan. Daun tunggal, berderet 2-berseling; semi-menjangat atau menjangat; tangkai pendek ca. 4 cm, berupih; melanset; pangkal daun membaji; ujung daun meruncing, tepi daun mengutuh; pertulangan daun lateral menyirip; permukaan atas daun licin, kehijauan terang; permukaan bawah daun hijau kebiruan, kadang berambut balig halus pada tulang utama daun yang menonjol; tunas pucuk muda menggulung. Perbungaan malai, terminal, kuntum bunga banyak, tangkai perbungaan hijau dengan rambut-rambut pendek tebal, keputihan. Bunga biseksual, kuncup bunga putih; daun kelopak menyatu seperti tabung atau terompet; putih, tebal; daun mahkota 3, 2 helai daun mahkota bebas-lateral, 1 daun mahkota bagian bawah termodifikasi menjadi lidah atau bibir, bibir memiliki ornamen garis-garis menyirip merah, kuning-jingga dan dominan putih; kelamin bunga tidak teramati; bakal buah inferior, bulat, berongga. Buah kapsul, bulat; kehijauan, jingga-kemerahan pudar saat masak; permukaan berambut tebal. Biji banyak disetiap ruang.
Ekologi : Persebaran alami dari wilayah Assam, Bangladesh, Cina bagian Selatan-Tengah, Kamboja, Myanmar, Tibet, dan Vietnam. Jenis introduksi di pulau Jawa. Pada umumnya tumbuh pada hutan riparian dan menyukai areal tepi sungai atau rawa. Tumbuh di bawah kanopi atau pada lahan terbuka. Catatan: Beberapa spesies sangat sulit dibedakan, sehingga perlu kehati-hatian daalm proses identifikasi di lapangan. Kerabat dekat seperti Alpinia mutica Roxb. di malesia barat dan A. chinensis (Retz.) Roscoe dari kawasan dataran cina. Referensi: Newman et al., 2004.
Kegunaan : –

id_IDBahasa Indonesia
Status Undang - Undang
- Undang-undang No.5 Tahun 1990 Tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya
- Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. P.106/MENLHK/SETJEN/KUM.1/12/2018 Tentang Jenis Tumbuhan dan Satwa yang Dilindungi
Status Daftar Merah IUCN
International Union for Conservation of Nature (IUCN) atau dalam bahasa Indonesia adalah Serikat Internasional Untuk Pelestarian Alam. Serikat ini mengambil keputusan untuk menentukan status konservasi suatu satwa atau tumbuhan. Kategori kriteria daftar merah IUCN saat ini meliputi extinct/punah (EX), extinct in the wild/punah di alam liar (EW), critically endangered/kritis (CR), endangered/genting (EN), vulnerable/rentan (VU), near threatened/hampir terancam (NT), least concern/berisiko rendah (LC), data deficient/informasi kurang (DD), dan not evaluated/belum dievaluasi (NE).
Status Daftar CITES
CITES (Convention on International Trade of Endangered Species) atau dalam bahasa Indonesia adalah Konvensi Perdagangan Internasional Spesies Fauna dan Flora Liar yang Terancam Punah. Cites bertujuan untuk membatasi negara-negara melakukan perdagangan flora-fauna yang dilindungi atau karena jumlahnya sangat terbatas. Status CITES berupa appendix (lampiran) nomor I-III. Appendix I adalah daftar flora-fauna yang benar-benar tidak boleh diperdagangkan karena sudah terancam punah. Lalu Appendix II merupakan daftar flora dan fauna yang boleh diperdagangkan tetapi jumlahnya terbatas. Sementara appendix III adalah daftar flora dan fauna yang boleh diperdagangkan karena jumlahnya melimpah di suatu negara akan tetapi terbatas di negara lain.
Click Here
Status Endemik
Spesies endemik dapat didefinisikan sebagai spesies yang hidup secara alami dan eksklusif, serta sangat beradaptasi dengan wilayah geografis tertentu. Berdasarkan ukuran dan batasan wilayahnya. Status ini meliputi Endemik (E) dan Non Endemik (NE).
Click Here
Previous slide
Next slide

Geser untuk lanjut membaca