kehatimesangatsuwi.org

kehatimesangatsuwi

Katalog / Fauna / Flora 

Nephrolepis brownii

(Desv.) Hovenkamp & Miyam.

 

Polypodiaceae
Nama
: Paku pedang.
Deskripsi : Terestrial, litofit atau jarang epifit. Rimpang pendek. Ental bercangap menyirip, tegak sampai melengkung, kehijauan, rakis biasanya terdapat sisik; anak daun melanset, ujung anak daun meruncing, tersusun berseling; ental steril dan fertil tidak memiliki perbedaan bentuk; ental fertil pada helaian anak daun terdapat sori. Sori bulat, melekat pada bagian bawah anak daun, sangat dekat dengan tepi daun, hijau sampai kehitaman, sedikit rapat.
Ekologi : Persebaran alami dari daerah tropis dan subtropis asia sampai kawasan pasifik, termasuk kawasan Indonesia. Pada umumnya tumbuh pada ekosistem dataran rendah, tumbuh secara terestrial atau litofit, namun pada beberapa habiat tumbuh secara epifit terutama pada batang pohon yang rimbun atau batang kelapa sawit. Referensi: Piggott, 1996; Vasco et al., 2013.
Kegunaan : –
Catatan : Pina fertil mirip dengan N. davallioides, sehingga perlu specimen assessment yang lebih mendalam.

id_IDBahasa Indonesia
Status Undang - Undang
- Undang-undang No.5 Tahun 1990 Tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya
- Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. P.106/MENLHK/SETJEN/KUM.1/12/2018 Tentang Jenis Tumbuhan dan Satwa yang Dilindungi
Status Daftar Merah IUCN
International Union for Conservation of Nature (IUCN) atau dalam bahasa Indonesia adalah Serikat Internasional Untuk Pelestarian Alam. Serikat ini mengambil keputusan untuk menentukan status konservasi suatu satwa atau tumbuhan. Kategori kriteria daftar merah IUCN saat ini meliputi extinct/punah (EX), extinct in the wild/punah di alam liar (EW), critically endangered/kritis (CR), endangered/genting (EN), vulnerable/rentan (VU), near threatened/hampir terancam (NT), least concern/berisiko rendah (LC), data deficient/informasi kurang (DD), dan not evaluated/belum dievaluasi (NE).
Status Daftar CITES
CITES (Convention on International Trade of Endangered Species) atau dalam bahasa Indonesia adalah Konvensi Perdagangan Internasional Spesies Fauna dan Flora Liar yang Terancam Punah. Cites bertujuan untuk membatasi negara-negara melakukan perdagangan flora-fauna yang dilindungi atau karena jumlahnya sangat terbatas. Status CITES berupa appendix (lampiran) nomor I-III. Appendix I adalah daftar flora-fauna yang benar-benar tidak boleh diperdagangkan karena sudah terancam punah. Lalu Appendix II merupakan daftar flora dan fauna yang boleh diperdagangkan tetapi jumlahnya terbatas. Sementara appendix III adalah daftar flora dan fauna yang boleh diperdagangkan karena jumlahnya melimpah di suatu negara akan tetapi terbatas di negara lain.
Click Here
Status Endemik
Spesies endemik dapat didefinisikan sebagai spesies yang hidup secara alami dan eksklusif, serta sangat beradaptasi dengan wilayah geografis tertentu. Berdasarkan ukuran dan batasan wilayahnya. Status ini meliputi Endemik (E) dan Non Endemik (NE).
Click Here
Previous slide
Next slide

Geser untuk lanjut membaca