kehatimesangatsuwi.org

kehatimesangatsuwi

Katalog / Fauna / Flora 

Asplenium nidus L.

Aspleniaceae
Nama
: Paku Sarang Burung.
Deskripsi : Epifit, jarang litofit. Habitus tegak, rimpang pendek. Ental tunggal, melanset, hijau, tersusun meroset, padat; pangkal ental mengupih; ujung ental meruncing sampai mengekor; tepi mengutuh sampai bergelombang; pertulangan sekunder menyirip, tulang daun utama berwarna kehitaman terutama pada sisi bagian bawah. Sori terletak di bagian bawah ental, terusun sejajar dengan pertulangan daun lateral, kurang lebih 1/3 panjang dari dasar pertulangan daun sekundernya, berwarna kecoklatan saat sorus matang.
Ekologi : Persebaran alami dari wilayah Kep. Bismarck, P. Caroline, P. Chirstmas, Indonesia (Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Kepulauan Sunda Kecil, Papua), Filipina, Semenanjung Malaysia, Papua Nugini, P. Solomon, dan Queensland. Pada umumnya tumbuh epifit tersebar pada zonasi batang pohon di hutan primer dan hutan sekunder.
Kegunaan : Jenis ini banyak dibudidayakan sebagai tanaman hias untuk pekarangan atau lanskap ruang terbuka hijau seperti taman kota dan taman di perumahan. Referensi: Agatha et al., 2019; Rukmana, 2018.

id_IDBahasa Indonesia
Status Undang - Undang
- Undang-undang No.5 Tahun 1990 Tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya
- Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. P.106/MENLHK/SETJEN/KUM.1/12/2018 Tentang Jenis Tumbuhan dan Satwa yang Dilindungi
Status Daftar Merah IUCN
International Union for Conservation of Nature (IUCN) atau dalam bahasa Indonesia adalah Serikat Internasional Untuk Pelestarian Alam. Serikat ini mengambil keputusan untuk menentukan status konservasi suatu satwa atau tumbuhan. Kategori kriteria daftar merah IUCN saat ini meliputi extinct/punah (EX), extinct in the wild/punah di alam liar (EW), critically endangered/kritis (CR), endangered/genting (EN), vulnerable/rentan (VU), near threatened/hampir terancam (NT), least concern/berisiko rendah (LC), data deficient/informasi kurang (DD), dan not evaluated/belum dievaluasi (NE).
Status Daftar CITES
CITES (Convention on International Trade of Endangered Species) atau dalam bahasa Indonesia adalah Konvensi Perdagangan Internasional Spesies Fauna dan Flora Liar yang Terancam Punah. Cites bertujuan untuk membatasi negara-negara melakukan perdagangan flora-fauna yang dilindungi atau karena jumlahnya sangat terbatas. Status CITES berupa appendix (lampiran) nomor I-III. Appendix I adalah daftar flora-fauna yang benar-benar tidak boleh diperdagangkan karena sudah terancam punah. Lalu Appendix II merupakan daftar flora dan fauna yang boleh diperdagangkan tetapi jumlahnya terbatas. Sementara appendix III adalah daftar flora dan fauna yang boleh diperdagangkan karena jumlahnya melimpah di suatu negara akan tetapi terbatas di negara lain.
Click Here
Status Endemik
Spesies endemik dapat didefinisikan sebagai spesies yang hidup secara alami dan eksklusif, serta sangat beradaptasi dengan wilayah geografis tertentu. Berdasarkan ukuran dan batasan wilayahnya. Status ini meliputi Endemik (E) dan Non Endemik (NE).
Click Here
Previous slide
Next slide

Geser untuk lanjut membaca