kehatimesangatsuwi.org

kehatimesangatsuwi

Katalog / Fauna / Flora 

Poikilospermum suaveolens

(Blume) Merr.

 

Urticaceae
Nama
: –
Deskripsi : Terna, kebanyakan epifit, sangat jarang terestrial. Batang bulat, coklat keabu-abuan atau sedikit keunguan pudar pada ujung tuna batang. Daun penumpu ada, berkanjang, berbentuk bulan sabit. Daun tunggal, semi-menjangat, daun berseling-berpusar; tangkai daun panjang, gundul; helaian daun membundar telur-melebar, jorong, atau memembundar telur sungsang; pangkal daun melebar-membaji, membundar atau menjatung; ujung daun menumpul atau meruncing; tepi daun mengutuh; pertulangan daun menyirip, 7−14 pasang; permukaan daun gundul di ke dua sisi; hijau gelap dipermukaan atas, hijau terang dipermukaan bawah. Perbungaan jantan bercabang dikotom, 2−3 kali; daun gagang berbentuk cawan atau perahu; glomerulus berdiameter 5−7 mm. Perbungaan betina bercabang dikotom 1 atau 2 seri, tangkai perbungaan utama lebih panjang dari tangkai sekunder; daun gagang sama dengan jantan; glomerulus berdiameter 2.5−3.5 cm. Bunga jantan duduk, bulat telur; perhiasan bunga bercuping 4, berambut balig; benang sari 4, tangkai sari pendek dan tegak. Bunga betina dengan kepala putik pendek dan melidah. Buah longkah kering, lonjong-bulat telur sungsang, berbingkahan.
Ekologi : Persebaran alami dari wilayah Assam, Banglades, Cina bagian Selatan-Tengah, Filipina, Himalaya bagian Timur, Indonesia (Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Maluku), Laos, Malaysia, Myanmar, P. Andaman, P. Nicobar, Thailand, dan Vietnam. Pada umumnya tumbuh pada ekosistem dataran rendah seperti hutan primer dan hutan sekunder. Tumbuh epifit pada pohon besar di batang atau dahan, atau sering dijumpai pada batang pohn yang telah tumbang di hutan riparian, hutan lahan basah dan hutan kering. Referensi: Chen et al., 2003.
Kegunaan : –

id_IDBahasa Indonesia
Status Undang - Undang
- Undang-undang No.5 Tahun 1990 Tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya
- Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. P.106/MENLHK/SETJEN/KUM.1/12/2018 Tentang Jenis Tumbuhan dan Satwa yang Dilindungi
Status Daftar Merah IUCN
International Union for Conservation of Nature (IUCN) atau dalam bahasa Indonesia adalah Serikat Internasional Untuk Pelestarian Alam. Serikat ini mengambil keputusan untuk menentukan status konservasi suatu satwa atau tumbuhan. Kategori kriteria daftar merah IUCN saat ini meliputi extinct/punah (EX), extinct in the wild/punah di alam liar (EW), critically endangered/kritis (CR), endangered/genting (EN), vulnerable/rentan (VU), near threatened/hampir terancam (NT), least concern/berisiko rendah (LC), data deficient/informasi kurang (DD), dan not evaluated/belum dievaluasi (NE).
Status Daftar CITES
CITES (Convention on International Trade of Endangered Species) atau dalam bahasa Indonesia adalah Konvensi Perdagangan Internasional Spesies Fauna dan Flora Liar yang Terancam Punah. Cites bertujuan untuk membatasi negara-negara melakukan perdagangan flora-fauna yang dilindungi atau karena jumlahnya sangat terbatas. Status CITES berupa appendix (lampiran) nomor I-III. Appendix I adalah daftar flora-fauna yang benar-benar tidak boleh diperdagangkan karena sudah terancam punah. Lalu Appendix II merupakan daftar flora dan fauna yang boleh diperdagangkan tetapi jumlahnya terbatas. Sementara appendix III adalah daftar flora dan fauna yang boleh diperdagangkan karena jumlahnya melimpah di suatu negara akan tetapi terbatas di negara lain.
Click Here
Status Endemik
Spesies endemik dapat didefinisikan sebagai spesies yang hidup secara alami dan eksklusif, serta sangat beradaptasi dengan wilayah geografis tertentu. Berdasarkan ukuran dan batasan wilayahnya. Status ini meliputi Endemik (E) dan Non Endemik (NE).
Click Here
Previous slide
Next slide

Geser untuk lanjut membaca