Uncaria acida
(W.Hunter) Roxb.
Rubiaceae
Nama : Akar kait; kait-kait.
Deskripsi : Liana berkayu, memanjat, batang sedikit ramping; buku dan ruas batang terlihat jelas; menggalah tidak jelas bersudut, gundul-licin, kehijauan terang; sulur pengait 2−3 cm. Daun tunggal, mengertas sampai semi-menjangat, tersusun berhadapan; panjang tangkai daun 1−1.2 cm; membundar telur sampai jorong, gundul; pangkal daun membundar sampai menumpul; ujung daun meruncing; tepi daun mengutuh; pertulangan daun menyirip, sering dengan domatia di bawahnya. Daun penumpu ada, berbelah 2-dalam. Perbungaan bongkol, aksiler, panjang tangkai perbungaan ca. 1.5−2 cm; bunga semi-duduk, putih, daun gantilan tidak ada; kelopak menabung, bercuping jorong sampai semi-bundar; mahkota menabung, panjang ca. 5 mm, berambut balig di bagian luar; bercuping, panjangnya ca. 1.5 mm, berambut di kedua sisi. Buah kapsul, lonjong, lancip di kedua sisi, berambut balig jarang-jarang, tangkai buah ca. 5−6 mm, ramping. Biji kecil, ca. 5 × 0.5 mm, bersayap panjang, putih, ramping, melancip panjang.
Ekologi : Persebaran alami dari wilayah Banglades, Filipina, Indonesia (Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Sunda Kecil, Maluku, Papua), Malaysia, Myanmar, Papua Nugini, Thailand, dan Vietnam. Pada umumnya tumbuh pada ekosistem hutan dataran rendah di hutan primer atau hutan sekunder. Tumbuh memanjat pada kanopi-kanopi pohon yang tinggi atau pada areal terbuka menjalar di permukaan tanah. Tumbuh di hutan riparian, hutan rawa banjiran.
Kegunaan : Daun secara etnomedisin di Semenanjung Malaysia dimanfaatkan sebagai bahan baku tumbuhan obat tradisional, sedangkan di Indo-Cina daun dapat dikonsumsi. Referensi: Ong, 2023.