kehatimesangatsuwi.org

kehatimesangatsuwi

Katalog / Fauna / Flora 

Glochidion zeylanicum

var. arborescens (BI.) Chakrab. & M.Gangop.

 

Phyllanthaceae
Nama
: Obah Nasi.
Deskripsi : Pohon, berukuran sedang, tinggi mencapai 8−25 m. Daun penumpu ada, lonjong. Daun tunggal, berseling, menjangat; tangkai daun pendek, 3−5 mm; membundar telur atau menjorong-lonjong; pangkal daun membundar, ujung daun membudar, tepi daun  mengutuh; pertulangan daun menyirip, 7–12 pasang; permukaan bawah daun berambut, pendek. Perbungaan tandan, aksiler. Bunga uniseksual; bunga jantan keemasan, daun kelopak 6, melonjong, benang sari 6, bunga betina memiliki bentuk yang sama dengan bunga jantan, baka buah bulat telur-bulat, kepala putik beruang 3−5. Buah kapsul, bulat-pipih tertekan ke dasar buah, beralur kecil-8, berlekukan mengikuti rongga buah, berpendar, putih-merah sampai jambon. Biji di dalam rongga.
Ekologi : Persebaran alami dari wilayah Assam, Bangladesh, Cina bagian Selatan-Tengah, Himalaya Timur, India, Indonesia (Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sunda Kecil), Malaysia, Myanmar, P. Andaman, P. Nicobar, dan Thailand. Pada umumnya tumbuh pada ekosistem dataran rendah seperti hutan primer dan hutan sekunder. Tumbuh pada hutan lahan kering terdegredasi dan hutan lahan basah seperti hutan riparian dan hutan rawa. Referensi: Li et al., 2008.
Kegunaan : –

id_IDBahasa Indonesia
Status Undang - Undang
- Undang-undang No.5 Tahun 1990 Tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya
- Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. P.106/MENLHK/SETJEN/KUM.1/12/2018 Tentang Jenis Tumbuhan dan Satwa yang Dilindungi
Status Daftar Merah IUCN
International Union for Conservation of Nature (IUCN) atau dalam bahasa Indonesia adalah Serikat Internasional Untuk Pelestarian Alam. Serikat ini mengambil keputusan untuk menentukan status konservasi suatu satwa atau tumbuhan. Kategori kriteria daftar merah IUCN saat ini meliputi extinct/punah (EX), extinct in the wild/punah di alam liar (EW), critically endangered/kritis (CR), endangered/genting (EN), vulnerable/rentan (VU), near threatened/hampir terancam (NT), least concern/berisiko rendah (LC), data deficient/informasi kurang (DD), dan not evaluated/belum dievaluasi (NE).
Status Daftar CITES
CITES (Convention on International Trade of Endangered Species) atau dalam bahasa Indonesia adalah Konvensi Perdagangan Internasional Spesies Fauna dan Flora Liar yang Terancam Punah. Cites bertujuan untuk membatasi negara-negara melakukan perdagangan flora-fauna yang dilindungi atau karena jumlahnya sangat terbatas. Status CITES berupa appendix (lampiran) nomor I-III. Appendix I adalah daftar flora-fauna yang benar-benar tidak boleh diperdagangkan karena sudah terancam punah. Lalu Appendix II merupakan daftar flora dan fauna yang boleh diperdagangkan tetapi jumlahnya terbatas. Sementara appendix III adalah daftar flora dan fauna yang boleh diperdagangkan karena jumlahnya melimpah di suatu negara akan tetapi terbatas di negara lain.
Click Here
Status Endemik
Spesies endemik dapat didefinisikan sebagai spesies yang hidup secara alami dan eksklusif, serta sangat beradaptasi dengan wilayah geografis tertentu. Berdasarkan ukuran dan batasan wilayahnya. Status ini meliputi Endemik (E) dan Non Endemik (NE).
Click Here
Previous slide
Next slide

Geser untuk lanjut membaca