kehatimesangatsuwi.org

kehatimesangatsuwi

Katalog / Fauna / Flora 

Ficus nota

(Blanco) Merr.

 

Moraceae
Nama
: Ara.
Deskripsi : Pohon, tinggi mencapai 13 m. Pada ranting muda biasanya buku-buku batang terlihat jelas; bergetah putih kekuningan. Daun penumpu ada, lekas luruh. Daun tunggal, berseling-spiral, semi-berhadapan; mengertas sampai semi-menjangat; tangkai daun 6−8 cm; helaian melonjong-jorong, semi membundar telur terbalik; kurang lebih asimetrik; pangkal daun menjatung sampai semi-menjantung, menjantung sampai membundar; ujung daun meruncing; tepi daun beringgitan-bergigi sampai bergigi kecil-kecil; permukaan daun atas daun berambut balig halus padat atau jarang sampai gundul, halus, atau berkeropeng, permukaan bawah daun berambut balig halus keputihan, padat atau jarang; pertulangan lateral menyirip 4−9 pasang, beberapa di antaranya bercabang atau beralur jauh dari tepinya; kelenjar lilin kecil. Perbungaan periuk, muncul di batang utama atau dahan; tangkai perbungaan 1−3 cm; daun gagang 3, terpusar; dasar bunga mengavokad sampai bulat telur sungsang sampai bulat pipih, permukaan buah berlentisel yang menonjol, berambut balig halus keputihan jarang atau semi-gundul, terdapat ostiol di bagian atas buah, hijau gelap sampai kekuningan sampai jingga saat masak.
Ekologi : Persebaran alami dari wilayah Kalimantan dan Filipina. Pada umumnya tumbuh pada ekosistem hutan dataran rendah seperti hutan primer dan hutan sekunder. Tumbuh pada ekosistem hutan riparian atau hutan yang terganggu. Referensi: Berg & Corner, 2005.
Kegunaan : –

id_IDBahasa Indonesia
Status Undang - Undang
- Undang-undang No.5 Tahun 1990 Tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya
- Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. P.106/MENLHK/SETJEN/KUM.1/12/2018 Tentang Jenis Tumbuhan dan Satwa yang Dilindungi
Status Daftar Merah IUCN
International Union for Conservation of Nature (IUCN) atau dalam bahasa Indonesia adalah Serikat Internasional Untuk Pelestarian Alam. Serikat ini mengambil keputusan untuk menentukan status konservasi suatu satwa atau tumbuhan. Kategori kriteria daftar merah IUCN saat ini meliputi extinct/punah (EX), extinct in the wild/punah di alam liar (EW), critically endangered/kritis (CR), endangered/genting (EN), vulnerable/rentan (VU), near threatened/hampir terancam (NT), least concern/berisiko rendah (LC), data deficient/informasi kurang (DD), dan not evaluated/belum dievaluasi (NE).
Status Daftar CITES
CITES (Convention on International Trade of Endangered Species) atau dalam bahasa Indonesia adalah Konvensi Perdagangan Internasional Spesies Fauna dan Flora Liar yang Terancam Punah. Cites bertujuan untuk membatasi negara-negara melakukan perdagangan flora-fauna yang dilindungi atau karena jumlahnya sangat terbatas. Status CITES berupa appendix (lampiran) nomor I-III. Appendix I adalah daftar flora-fauna yang benar-benar tidak boleh diperdagangkan karena sudah terancam punah. Lalu Appendix II merupakan daftar flora dan fauna yang boleh diperdagangkan tetapi jumlahnya terbatas. Sementara appendix III adalah daftar flora dan fauna yang boleh diperdagangkan karena jumlahnya melimpah di suatu negara akan tetapi terbatas di negara lain.
Click Here
Status Endemik
Spesies endemik dapat didefinisikan sebagai spesies yang hidup secara alami dan eksklusif, serta sangat beradaptasi dengan wilayah geografis tertentu. Berdasarkan ukuran dan batasan wilayahnya. Status ini meliputi Endemik (E) dan Non Endemik (NE).
Click Here
Previous slide
Next slide

Geser untuk lanjut membaca