kehatimesangatsuwi.org

kehatimesangatsuwi

Katalog / Fauna / Flora 

Actinodaphne glabra

Blume

 

Lauraceae
Nama
: Medang.
Deskripsi : Pohon, dapat mencapai tinggi 15 m, diameter batang 10−20 cm; kulit batang halus tidak berlekahan. Daun penumpu ada, melanset. Daun tersusun dalam pusaran semu, kuncup tu  nas bersisik seperti daun katafil, meninggalkan bekas luka pada ranting; jorong-melanset atau menjorong-lonjong; pangkal daun menirus atau membaji; ujung daun meruncing; tepi daun mengutuh; pertulangan daun menyirip, 10−13 pasang; permukaan bawah daun hijau kebiruan, berlilin. Perbungaan glomerula (tandan duduk), pendek, daun gagang lekas luruh. Bunga berumah-2, perhiasan bunga bercuping 6, benang sari terdapat pada bunga jantan, benang sari steril pada bunga betina 9 dalam 3 baris, baris ketiga masing-masing memiliki dua kelenjar, kepala sari introrse, bersel-4; bakal buah bulat telur. Buah buni, buah duduk dalam tabung perhiasan bunga berbentuk cangkir yang membesar.
Ekologi : Persebaran alami di Kalimantan dan endemik, menurut Kessler & Sidiyasa (1994) dan dilaporkan juga di Jawa (POWO, 2023). Pada umumnya tumbuh pada hutan primer dan hutan sekunder. Tumbuh pada hutan dataran rendah seperti hutan riparian, hutan lahan basah, dan hutan sampai punggung perbukitan. Referensi: L.1779603! (digital spesimen); Kessler & Sidiyasa, 1994.
Kegunaan : –

id_IDBahasa Indonesia
Status Undang - Undang
- Undang-undang No.5 Tahun 1990 Tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya
- Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. P.106/MENLHK/SETJEN/KUM.1/12/2018 Tentang Jenis Tumbuhan dan Satwa yang Dilindungi
Status Daftar Merah IUCN
International Union for Conservation of Nature (IUCN) atau dalam bahasa Indonesia adalah Serikat Internasional Untuk Pelestarian Alam. Serikat ini mengambil keputusan untuk menentukan status konservasi suatu satwa atau tumbuhan. Kategori kriteria daftar merah IUCN saat ini meliputi extinct/punah (EX), extinct in the wild/punah di alam liar (EW), critically endangered/kritis (CR), endangered/genting (EN), vulnerable/rentan (VU), near threatened/hampir terancam (NT), least concern/berisiko rendah (LC), data deficient/informasi kurang (DD), dan not evaluated/belum dievaluasi (NE).
Status Daftar CITES
CITES (Convention on International Trade of Endangered Species) atau dalam bahasa Indonesia adalah Konvensi Perdagangan Internasional Spesies Fauna dan Flora Liar yang Terancam Punah. Cites bertujuan untuk membatasi negara-negara melakukan perdagangan flora-fauna yang dilindungi atau karena jumlahnya sangat terbatas. Status CITES berupa appendix (lampiran) nomor I-III. Appendix I adalah daftar flora-fauna yang benar-benar tidak boleh diperdagangkan karena sudah terancam punah. Lalu Appendix II merupakan daftar flora dan fauna yang boleh diperdagangkan tetapi jumlahnya terbatas. Sementara appendix III adalah daftar flora dan fauna yang boleh diperdagangkan karena jumlahnya melimpah di suatu negara akan tetapi terbatas di negara lain.
Click Here
Status Endemik
Spesies endemik dapat didefinisikan sebagai spesies yang hidup secara alami dan eksklusif, serta sangat beradaptasi dengan wilayah geografis tertentu. Berdasarkan ukuran dan batasan wilayahnya. Status ini meliputi Endemik (E) dan Non Endemik (NE).
Click Here
Previous slide
Next slide

Geser untuk lanjut membaca