Canaga odorata
(Lamk.) Hk. f. et Thoms.
Annonaceae
Nama : Kenanga (Indonesia)/Kernanga (Kutai).
Deskripsi : Pohon berukuran sedang atau perdu, tinggi dapat mencapai 27−30 m, diameter batang mencapai 20−50 cm. Kulit batang keabu-abuan pucat atau silvery, halus. Daun penumpu tidak ada. Daun tunggal, membundar telur sampai jorong melebar, pangkal daun membundar, kadang-kadang tidak sama sisi, ujung daun melancip, tepi daun rata−bergelombang; menyelaput; berambut balig di kedua sisi dari tulang daun utama dan pertulangan daun sekunder, atau menggundul, bagian atas tulang daun tengah menimbul atau melonjak, tulang daun sekunder berjumlah 8−10 pasang. Bunga mengelompok di ketiak daun, harum. Mahkota berjumlah 6 helai, jorong, kuning kehijauan, kuning pucat, terkadang dengan bercak merah atau ungu di bagian pangkalnya. Benang sari dan putik banyak. Buah monokrap, lonjong hingga bulat telur, hijau sampai hijau tua, merah sampai kehitaman ketika matang. Biji 2−12 butir dalam 2 baris, coklat pucat.
Ekologi : Persebaran alami dari wilayah India dan daratan Asia Tenggara, Malesia dan Kepulauan Pasifik. Di Kalimantan: Jenis ini tersebar dari bagian Barat (Kalimantan Barat) hingga bagian Timur (Kalimantan Timur dan Utara). Tumbuh pada ekosistem dataran rendah seperti hutan primer dan hutan sekunder.
Kegunaan : Kulit batang secara etnomedisin dimanfaatkan sebagai bahan obat tradisional. Bunga dimanfaatkan sebagai bahan baku parfum dan upacara keagamaan atau upacara adat. Tumbuhan dimanfaatkan untuk tanaman lanskap dan pertamanan. Referensi: Van Sam et al., 2004.