Artocarpus elasticus
Reinw.
Moraceae
Nama : Terap; Talun; Kian (Kenyah).
Deskripsi : Pohon, tinggi mencapai 40 m dan diameter batang dapat mencapai 90 cm, kadang-kadang berbanir. Kulit batang coklat keabu-abuan, permukaan halus sampai sedikit bersisik, pepagan dalam coklat pucat, bergetah putih susu sampai kecoklatan. Daun penumpu ada, memeluk batang, melanset, permukaan berambut balig halus, coklat kekuningan atau coklat kemerahan. Daun tunggal, menjagat, spiral; bentuk helai daun bervariasi, helian membundar telur sampai melonjong, daun muda biasanya bercuping-menyirip, dalam; pangkal daun membundar; ujung daun melancip; tepi daun mengutuh; permukaan atas daun berambut jarang, kasar; permukaan bawah daun berambut kasar, padat; pertulangan daun menyirip, tulang daun lateral 12−14 pasang, tulang daun menimbul pada permukaan bawah daun; hijau tua sampai kecoklatan saat kering. Perbungaan soliter, aksiler, berkumpul dalam bongkol. Bunga jantan silindris dengan alur-alur yang jelas berbeda, perhiasan bunga beruping dua, benang sari pendek, kepala sari lonjong. Bunga betina tunggal atau berbelah dua, putik ada. Buah sinkarp, silindris, kuning kecoklatan, permukaan diselimuti oleh duri-duri pendek, keputihan.
Ekologi : Persebaran alami dari wilayah Myanmar, Thailand, Malaysia, Indonesia (Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sunda Kecil, Sulawesi, dan Maluku), dan Filipina. Pada umumnya tumbuh pada ekosistem hutan dataran rendah sampai perbukitan seperti hutan primer dan sekunder, serta hutan regenerasi.
Kegunaan : Kulit batang secara etnobotani masyarakat Dayak Benuaq dimanfaat untuk bahan dinding rumah atau gubuk. Getah dimanfaatkan untuk bahan perekat dalam teknik jerat atau pikat burung. Referensi: Kochummen & Go, 2000.