kehatimesangatsuwi.org

kehatimesangatsuwi

Catalogue / Fauna / Flora 

Trichosanthes elmeri

Merr.

 

Cucurbitaceae
Nama
: –
Deskripsi : Liana, memanjat atau menjalar, batang berambut halus kecoklatan pada bagian ujung tunas batang, termasuk tumbuhan berumah dua. Pada pangkal tangkai perbungaan terdapat daun gagang seperti daun yang biasa disebut probract, bentuknya mencekung atau kerung, tepinya bercuping, sel kelenjar ada. Sulur bercabang 2 atau 3. Daun majemuk, menjari berdaun 3 atau 5 anak daun, anak daun lateral lebih kecil dari anak daun median; mengertas atau semi-menjangat; panjang tangkai daun 3−6 cm; helai anak daun membundar telur sungsang−melonjong; pangkal daun bervariasi meruncing atau menumpul atau membaji, simetris atau asimetris; ujung daun meruncing; tepi daun mengutuh atau kadang bergigi kasar; permukaan atas daun kasap, berkelenjar sedikit atau beberapa, menyebar; permukaan hijau gelap atau terang. Perbungaan jantan bertandan, berambut halus kecoklatan; tangkai perbungaan ±3−10 cm; kuntum bunga 5−15; daun gagang ada, tidak lekas luruh, membundar telur atau membundar telur sungsang. Bunga jantan lekas luruh; dasar bunga berbentuk tabung; daun kelopak jorong menyempit; daun mahkota tidak terlihat; benang sari gundul. Bunga betina memiliki panjang tangkai bunga 2–10 mm, bakal buah gundul, jorong atau sedikit menggelendong; dasar bunga menabung; daun kelopak lonjong-menyempit. Buah labu atau buni, bulat telur atau bulat telur-jorong; hijau saat muda, jingga-kemerahan tua saat matang; kulit luar keras menjangat, licin; perikarp mendaging, krim-kekuningan; pulp atau daging buah hijau kehitaman, lembek ketika masak. Biji hitam kecoklatan, pipih atau bulat telur melebar.
Ekologi : Persebaran alami di wilayah Malesia Barat dari Semenanjung Malaysia, Singapur, Sumatra, Kalimanan, dan Filipina. Pada umumnya tumbuh pada ekosistem hutan dataran rendah seperti hutan primer dan sekunder. Tumbuh pada hutan lahan kering, hutan regenerasi, hutan riparian, hutan lahan basah. Tumbuh menjalar atau memanjat ke atas kanopi pada hutan dan buah biasanya menjuntai. Tumbuh pada ketinggian habitat 0−900 m dpl. Referensi: De Wilde & Duyfjes, 2010.
Kegunaan : –

en_USEnglish
Legal Status
Law No. 5 of 1990 Concerning the Conservation of Biological Resources and their Ecosystems
Minister of Environment and Forestry Regulation No. P.106/MENLHK/SETJEN/KUM.1/12/2018 Regarding Protected Plant and Animal Species
IUCN Red List Status
The International Union for Conservation of Nature (IUCN), or in Indonesian, Serikat Internasional Untuk Pelestarian Alam, makes decisions to determine the conservation status of a species or plant. The current categories of the IUCN Red List criteria include extinct (EX), extinct in the wild (EW), critically endangered (CR), endangered (EN), vulnerable (VU), near threatened (NT), least concern (LC), data deficient (DD), and not evaluated (NE).
The CITES List Status
CITES (Convention on International Trade in Endangered Species) , aims to restrict countries from trading protected flora and fauna or those with extremely limited numbers. The CITES status consists of appendices (attachments) numbered I-III. Appendix I is a list of flora and fauna that absolutely cannot be traded because they are critically endangered. Appendix II is a list of flora and fauna that can be traded, but their numbers are limited. Meanwhile, Appendix III is a list of flora and fauna that can be traded because they are abundant in one country but limited in another.
Click Here
Endemic Status
"Endemic species" can be defined as species that naturally and exclusively inhabit and highly adapt to a specific geographical area. Based on the size and boundaries of their territory, this status includes Endemic (E) and Non-Endemic (NE).
Click Here
Previous slide
Next slide

Swipe to continue reading